HARI KEEMPAT SELASA 21 MAC 2017 (1)
Hotel Whiz - HS
Silver - As Java Genuine Leather
- Taman Sari
Water Castle - Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat
4.26 dinihari, azan
Subuh berkumandang. Bergema sayu. Lalu solat Subuh,
dan memanjatkan doa. Dikuti solat Sunat Musafir.
Rupa-rupanya dah masuk hari ke 4. Demikian "aktiviti pagi" ini menjadi semakin rutin. Bagaikan berulang, scenario is repeating itself.
Semakin biasa semakin selesa. 4.53 pagi, skype dengan anakda Faiz. Walaupun berada di Volgograde Rusia, terasa ada bersama-sama. Bagaikan rindu menusuk kalbu. Bagaikan jauh di mata, namun dekat di hati. Sungguh bagai dikata, lalu tersemat di sanubari
Semakin biasa semakin selesa. 4.53 pagi, skype dengan anakda Faiz. Walaupun berada di Volgograde Rusia, terasa ada bersama-sama. Bagaikan rindu menusuk kalbu. Bagaikan jauh di mata, namun dekat di hati. Sungguh bagai dikata, lalu tersemat di sanubari
6.04 pagi, turun untuk breakfast. Kemudian naik semula. Terus masuk bilik 224. Bersiap-siap untuk kembara seterusnya. Kemudian
berkumpul di depan hotel Whiz. Beberapa orang penjaja
jalanan menawarkan kueh. Tetapi tiada siapa yang kisah. Inilah episod sedih di sebuah pentas
kehidupan. Mereka bukan pengemis.
Sedutan Lirik lagu
Penjaja Jalanan
oleh Anas Tahir
Aku hanyalah penjaja
jalanan
Namun bukanlah pengemis yang tak
bersopan
Aku berkerja di waktu seharian
Cari rezeki untuk menyara kehidupan
Ku bukan memaksa
Ku bukan meminta
Cukup hargai dengan senyuman
Janganlah dicerca
Janganlah dimaki
Nawaitu hanya cari rezeki
Cottage Indistry H.S. Silver |
7.54 pagi, naik bas. Doa
musafir dilafazkan oleh keturombo Uztaz Saberi.
7.57 pagi, bas Pariwisata AB7582AK bertolak. Meninggalkan
Jalan Dagen. Seterusnya masuk Jalan Suryowijaya. 8.56 pagi, singgah di HS Silver, di jalan Nyi
Pembayun. HS Silver diushakan oleh pasangan Harto
Suharjo pada tahun 1953. Salah satu cottage
industry warisan turun temurun, di Kotagede.
Warisan Turun-Temurun |
Pusat Kerajinan Perak |
Malah Kotagede
terkenal sebagai pusat pembuatan perak Yogyakarta.
Mengikut sejarah, Kotagede adalah warisan Ibukota Kesultanan Mataram. Yang terpecah menjadi Kesunanan Surakarta dan Kesultanan
Yogyakarta. Terasa suasana tradisi silam
bagaikan menyelubungi. Lebih-lebih lagi apabila berada dalam lingkungan keraton.
As Java Genuine Leather |
9.06 pagi, meneruskan perjalanan. Melintasi
makam lama. 9.08 pagi, singgah di kedai barangan kulit As
Java Genuine Leather. Menawarkan pelbagai tas tangan, dompet, tali pinggang,
dan lain-lain aksesoris. Yang dibuat secara khusus dan tradisional.
9.55 pagi, bas berhenti di Jalan Ring Road. Kemudian masuk Jalan Pramuka. Seterusnya masuk Jalan Menteri Supeno. 9.37 pagi, melalui Jalan Tamansiswa. Kelihatan pemusik jalanan atau “pengamen” sedang bermain di tepi jalan. Menjadikan “sedekah”
sebagai upahan.
Telah diberi amaran untuk tidak memberi wang
kepada pengemis, pengamen dan anak jalanan. Sedangkan fenomena ini berlaku
kerana hasil pemodenan yang tidak
seimbang. Kebejatanan sosial ini menjadi
warisan untuk anak-anak jalanan dan geladangan. Ini yang dikatakan vicious cycle. Perangkap sosial
dalam pemodenan.
Taman Sari Water Castle |
9.48 pagi berhenti di depan KPP Pratama Yogyakarta. 9.51 pagi, naik shuttle. Masuk
beberapa jalan kecil. 10.02 pagi, sampai
di Taman Sari Water Castle di Jalan Polowijan.
Bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat.
Dibina pada zaman Sultan
Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1769. Lebih dari 10 hektar, dengan 57 bangunan, kolam pemandian,
jembatan gantung, terusan air. Termasuk danau buatan beserta pulau buatan dan
lorong bawah air.
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat |
10.28 pagi, keluar dari Taman Sari. Menunggu shuttle. 10.49 pagi, baru
bertolak. Melalui jalan keraton yang sempit, dan bertembuk. 10.55 pagi, masuk Jalan Rotowijayan. Jalan satu arah dari arah timur masuk dari
arah Alun-alun Utara sisi Barat dari Utara ke selatan.
11.02 pagi, berjalan kaki ke istana lama, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 11.07 pagi, melihat seni pagelaran gamelan keraton di balairong. Nama Gamelan sebenarnya berasal dari bahasa Jawa “Gamel “ yang artinya memukul.
11.02 pagi, berjalan kaki ke istana lama, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 11.07 pagi, melihat seni pagelaran gamelan keraton di balairong. Nama Gamelan sebenarnya berasal dari bahasa Jawa “Gamel “ yang artinya memukul.
Koleksi Milik Kesultanan |
Kompleks keraton ini masih lagi berfungsi sebagai tempat kediaman sultan. Dan masih menjalankan tradisi kesultanan. Bagaimanapun Sebahagian daripada kompleks dijadikan museum, yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan. Termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropah, replika pusaka keraton, dan gamelan.
Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan
salah satu contoh arkitektur istana Jawa yang
terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang
luas.
Mengikut sejarah keraton ini didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755.
Sekarang didiami oleh Sultan Hamengku Buwono X.
Berusia 71 tahun. Bersama isterinya, Gusti Kanjeng Ratu dan 5 orang anak perempuan.
11.51 pagi, keluar dari istana lama. 12.02
tengah hari, set veteran Poto mengalami kejutan,
naik beca. Pengalaman yang benar-benar menyeronokkan. Bagaikan berlumba-lumba
melalui Jalan Rotobiduwo. 12.10 tengah hari, melalui
alun-alun dan Jalan Trikora. 12.14 tengah hari sampai di tempat
parkir bas.
Teringat lagu evergreen “Abang Beca”, yang dinyanyikan oleh Broery Marantika. Benar-benar menggamit nostalgia.
Menceritakan tentang kehidupan tukang beca. “Mencari muatan untuk
mencari makan.”
Abang Beca
Abang beca abang beca di tengah jalan
Cari muatan untuk mencari makan
Putar-putar putar-putar kaki mengayun
Pergi jauh keringatpun lalu jatuh
Abang beca abang beca di tengah jalan
Cari muatan untuk mencari makan
Putar-putar putar-putar kaki mengayun
Pergi jauh keringatpun lalu jatuh
Dari pagi hingga matahari terbenam
Barat Timur Selatan serta Utara
Hujan panas tiada merintangimu
Abang beca abang beca abang beca
Abang beca abang beca di tengah jalan
Cari muatan untuk mencari makan
Putar-putar putar-putar kaki mengayun
Pergi jauh keringatpun lalu jatuh
Dari pagi hingga matahari terbenam
Barat Timur Selatan serta Utara
Hujan panas tiada merintangimu
Abang beca abang beca abang beca
Abang beca abang beca di tengah jalan
Cari muatan untuk mencari makan
Putar-putar putar-putar kaki mengayun
Pergi jauh keringatpun lalu jatuh
Post a Comment